Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Rob Masih Jadi Ancaman di Pelabuhan Tanjung Emas, Ini Langkah Strategis yang Dilakukan Pelindo

Deputy Manager Humas dan Umum Pelindo Sub Reg Jawa Rendy Fendy memberikan keterangan kepada wartawan/Metrosemarang

METROSEMARANG.COM, Semarang – Fenomena alam pasang air laut atau Rob seakan menjadi fenomena rutin yang terjadi setiap bulan dikawasan pesisir Semarang.

Mengantisipasi dampak buruk dari fenomena tersebut, sejumlah pihak mulai melakukan beberapa langkah adaptasi salah satunya adalah Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.

Operator pelabuhan di kawasan semarang ini melakukan investasi sejumlah infrastruktur penanggulangan Rob hingga membekali SOP penanganan Rob kepada para pegawainya guna memastikan layanan operasional terus optimal.

Pihak Pelabuhan Tanjung Emas Semarang menilai, langkah adaptasi menjadi hal mutlak yang diambil Pelindo dalam menghadapi Rob, ini mengingat besarnya peran pelabuhan sebagai salah satu pintu gerbang logistik dan penggerak ekonomi Jawa Tengah khususnya Semarang. Sehingga layanan operasional kepelabuhan bagi para pengguna jasa harus terus berjalan secara optimal.

Deputy Manager Humas dan Umum Pelindo Sub Reg Jawa Rendy Fendy mengatakan, pihaknya  telah melakukan sejumlah upaya berupa investasi infrastruktur dan penyusunan SOP penanganan Rob diwilayahnya.

Diantaranya adalah peninggian linning atau tanggul dermaga, peninggian dermaga dan juga optimalisasi 56 rumah pompa diarea pelabuhan. Selain itu pihaknya juga memastikan SOP penanganan Rob berjalan dan dipahami oleh seluruh pegawai di pelabuhan.

“Kami berupaya untuk beradaptasi dengan fenomena, melalui berbagai investasi infrasturktur dan penerapan SOP di area pelabuhan. Fokus kami adalah memastikan Pelabuhan Tanjung Emas ini tetap bekerja dan memberikan layanan optimal kepada para pengguna jasany,” Ujar Rendy

Rendy menambahkan koordinasi dengan stakeholder juga menjadi hal penting dalam penanganan Rob di kawasan pelabuhan, oleh karenanya pihaknya secara rutin melalukan koordinasi dan monitoring bersama dengan BMKG, BPBD, dan Pemerintah daerah terkait untuk update fenomena atau perkembangan di lapangan.

“Hal lain yang tak kalah penting dalam penganganan rob adalah koordinasi dan monitoring bersama, kami bersama stakeholder terkait juga rutin melakukan koordinasi dan monitoring tentang perkembangan rob di area pelabuhan sehingga ketika fenomena tersebut terjadi kami sudah siap”. Pungkas Rendy.

Sebelumnya dalam upaya penanganan Rob, Pelindo juga merampungkan pembangunan kembali tanggul milik PT Lamicitra yang jebol, tanggul baru tersebut dibangun sepanjang 300 meter dengan ketinggian 3 meter. Langkah tersebut sebagai salah satu komitmen dan inisiatif Pelindo mengantisipasi Rob di kawasan Pelabuhan.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.