Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Industri Jasa Keuangan di Jateng dan DIY Stabil, Penyaluran Kredit UMKM Lebih Tinggi Dibanding Nasional

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng dan DIY Sumarjono/andik sismanto/metrosemarang

METROSEMARANG.COM, Semarang – Industri Jasa Keuangan di Jawa Tengah pada akhir tahun 2023 dalam kondisi stabil dan terjaga.

Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Jateng dan DIY Sumarjono mengatakan, OJK mencatat pangsa pasar/market share kredit posisi September 2023 di Jawa Tengah masih didominasi oleh perbankan dengan porsi sebesar 81,52%.

Sedangkan dari Industri Keuangan Non Bank (IKNB) sebesar 18,48% dengan mayoritas didominasi oleh fintech sebesar 55,02%, diikuti perusahaan pembiayaan 34,73%, LPEI 8,48%, Modal Ventura 1,27%, dan LKM 0,49%.

Sementara dari sisi sektor perbankan hingga bulan September 2023, kinerja pertumbuhan aset, DPK dan Kredit perbankan di Jawa Tengah tumbuh sebesar masing-masing 6,23% (yoy), 7,00% (yoy), dan 6,60% (yoy).

“Namun demikian, aset dan kredit sedikit lebih rendah dibandingkan pertumbuhan nasional yang tumbuh sebesar 7,15% (yoy) dan 8,98% (yoy),” ujarnya.

Sedangkan DIY aset, DPK dan kredit tumbuh sebesar 4,13% (yoy), 3,60% (yoy) dan 10,12% (yoy). Aset dan DPK DIY juga tumbuh sedikit lebih rendah dibandingkan nasional yang tumbuh sebesar 7,15% (yoy) dan 6,58% (yoy).

Sumarjono menyebut, porsi penyaluran kredit perbankan Kepada UMKM di Jawa Tengah mencapai 50,52% dan DIY mencapai 47,87%, di atas nasional sebesar 21,47% dengan pertumbuhan sebesar 9,13% (yoy) dan 7,48% (yoy).

“Porsi penyaluran kredit UMKM Jawa Tengah ini telah melebihi arahan Presiden agar porsi kredit menjadi sebesar 30% di tahun 2024,” tambahnya.

Sedangkan dari sisi sektor industri Keuangan Non-Bank
OJK Jateng dan DIY mencatat, terdapat 101 fintech yang telah berizin dan terdaftar per posisi 9 Oktober 2023.

Di Jawa Tengah, kredit fintech telah mencapai Rp49,9 triliun dengan pertumbuhan 52,54% (yoy).

Pertumbuhan pembiayaan Perusahaan Pembiayaan (PP) di Jawa Tengah meningkat 1,46% (yoy), dengan NPF terjaga di 2,30% (yoy).

Premi Asuransi di Jawa Tengah tumbuh 1,41% (yoy). Sedangkan premi di DIY tumbuh 15,85% (yoy).

Aset bersih dana pensiun di Jawa Tengah tercatat tumbuh 9,90% (yoy) dan investasi sebesar 8,4% (yoy).

Jumlah Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Jawa Tengah yang sebanyak 111 LKM merupakan terbanyak secara nasional dengan aset mencapai Rp634,44 miliar atau tumbuh 5,07% dengan porsi terhadap nasional sebesar 42,41%.

Dari sektor pasar modal per September 2023, di sektor Pasar Modal, peningkatan Investor Jawa Tengah juga cukup tinggi mencapai 19,73% (yoy) dengan nilai transaksi mencapai Rp8,94 Triliun.

Sedangkan di DIY peningkatan investor sebesar 18,99% (yoy) dengan nilai transaksi sebesar Rp2,4 Triliun
Perlindungan Konsumen.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.