FOTO: Monumen Lokomotif dan Air Mancur Menari di Kota Lama
Lokomotif yang kini digunakan sebagai monumen, telah beroperasi kurang lebih selama 52 tahun di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia
Penampakan lokomotif D-301-59 dengan latar belakang semburat air mancur di Polder Tawang. (foto: metrojateng.com/Fariz Fardianto)
Pembuatan monumen lokomotif bertujuan mengenang beroperasinya lokomotif seri D-301-59 di Indonesia. Lokomotif yang dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam dengan di topang mesin diesel sempat beroperasi untuk keperluan langsir dari stasiun-stasiun besar Pulau Jawa dan kereta wisata Ambarawa. (foto: metrojateng.com/Fariz Fardianto)
Lokomotif yang kini digunakan sebagai monumen, telah beroperasi kurang lebih selama 52 tahun di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia. Tercatat pada bulan April tahun 2014 lalu, lokomotif ini dinyatakan sudah tidak siap operasi dan mangkrak di emplasemen Depo Lokomotif Semarang Poncol. Melihat hal tersebut, PT KAI Daerah Operasi 4 Semarang berinisiatif untuk menjadikannya monumen di area kota lama. (foto: metrojateng.com/Fariz Fardianto)
Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro bersama Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu dalam peresmian monumen lokomotif D-301-59 di depan Polder Tawang. (foto: metrojateng.com/Fariz Fardianto)
Lokomotif yang kini digunakan sebagai monumen, telah beroperasi kurang lebih selama 52 tahun di wilayah kerja perkeretaapian Indonesia
Comments are closed.