BI Jateng Jadikan Mal Tentrem Semarang Pilot Project SIAP QRIS
Peluncuran Piloting Tentrem Mall sebagai Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS
METROSEMARANG.COM, Semarang – Bank Indonesia berupaya untuk mengeluarkan inovasi-inovasi digital. Salah satu inovasi digitalisasi pembayaran yang tepat diterapkan di pusat perbelanjaan modern maupun tradisional untuk pembayaran retail adalah Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS).
Salah satunya diwujudkan dengan melakukan launching Tentrem mal Siap QRIS pada Kamis (14/4). Bank Indonesia memandang perlu adanya digitalisasi pada sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, termasuk pada pusat perbelanjaan modern maupun tradisional.
Selain launching, dalam kesempatan yang sama, dibuka pula kegiatan Bazaar UMKM BNI Go Digital yang akan diadakan pada 14-17 April 2021. Bazaar tersebut diikuti oleh UMKM-UMKM pilihan yang telah terdigitalisasi, sehingga pengunjung yang ingin melakukan pembelian di UMKM-UMKM ini dapat bertransaksi aman dan nyaman dengan menggunakan QRIS maupun mesin EDC.
Peluncuran Piloting Tentrem Mall sebagai Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (SIAP QRIS) di Kota Semarang, merupakan wujud nyata dari kolaborasi terhadap kanal pembayaran QRIS.
“Saat ini 88% tenant di Tentrem Mall telah menerima pembayaran digital melalui QRIS dan tentu saja diharapkan jumlah tenant ini akan semakin meningkat setelah dilaksanakannya kegiatan launching pada hari ini,” kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Panji Ahmad.
Disebutkannya, merchant pengguna QRIS di Jawa Tengah mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 106% (yoy) dari 132.878 merchant pada Maret 2021 menjadi 273.684 merchant pengguna QRIS di Maret 2022.
Semarang sendiri kata dia, menjadi lokasi strategis bagi perluasan digitalisasi pembayaran mengingat 21% merchant QRIS di Jawa Tengah berada di Kota dan Kabupaten Semarang.
“Dengan tingginya jumlah merchant, volume transaksi QRIS di Jawa Tengah pada Februari 2022 juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan, yaitu sebesar 448% (yoy), dari semula 834.335 kali transaksi pada Februari 2021 menjadi 4.574.571 kali transaksi pada Februari 2022,” jelasnya.
Ditambahkannya, pemulihan perekonomian di daerah mulai terjadi di tahun 2021. Tidak terkecuali di Kota Semarang, Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota Semarang di tahun 2021 mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi, sebesar 5,16% (yoy). Meningkat signifikan dari pertumbuhan di tahun sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -1,85% (yoy).
Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan sektor tertinggi ketiga penyumbang PDRB Kota Semarang tahun 2021. Sektor tersebut menyumbang 13,46% PDRB Kota Semarang tahun 2021 dan mengalami pertumbuhan positif dibandingkan tahun sebelumnya.
“Program Pasar atau Pusat Perbelanjaan Sehat, Inovatif, dan Aman Pakai QRIS (SIAP QRIS) merupakan kolaborasi antara Kementerian Perdagangan, Bank Indonesia, dan Penyedia Jasa Pembayaran dalam memperluas digitalisasi pembayaran,” tandasnya. (dik)