METROSEMARANG.COM, TEMANGGUNG – Masyarakat di Dusun Cendana, Desa Getas, Kecamatan Kaloran, Kabupaten Temanggung menggelar acara Merti Dusun. Merti Dusun merupakan salah satu kegiatan masyarakat yang dilaksanakan sebagai bentuk perwujudan rasa syukur terhadap Tuhan Yang Maha Esa atas berlimpahnya hasil bumi, serta ucapan terima kasih atas sumber air yang mampu menghidupi dan mencukupi kebutuhan sehari-hari warga Dusun. Merti Dusun diambil dari kata Merti yang berarti “memelihara atau ngopeni”.
Kegiatan Merti Dusun dilaksanakan setiap satu tahun sekali di bulan ba’da maulud pada kalender jawa tepatnya pada hari jum’at pon. Tahun ini kegiatan Merti Dusun jatuh pada tanggal 18 November 2022. Kegiatan dilaksanakan dari pagi hingga malam hari.
Ketua Panitia Merti Dusun, Mulyono menjelaskan, kegiatan tersebut diawali dengan doa bersama yang dipimpin oleh beberapa tokoh pemuka agama dari berbagai agama yang dianut warga setempat yang dilanjutkan dengan kirab oleh warga sekitar.
“Kegiatan Kirab terdiri dari barisan perangkat desa yang diikuti dengan barisan mahasiswa KKN UNNES dan dilanjutkan oleh barisan masyarakat yang membawa gunungan hasil bumi berupa sayur-sayuran dan buah-buahan, dan diikuti oleh kirab tarian serta kendaraan yang mengangkut sound system” ujarnya.
Antusias warga setempat dalam pelaksanaan kegiatan kirab gunungan menambah cacatan sejarah meriahnya pelaksanaan Merti Dusun. Penampilan Jaran kepang juga turut memeriakan jalannnya acara merti dusun dari setelah kirab hingga sore hari.
Pada malam hari acara dilanjutkan dengan suguhan wayang kulit yang didatangkan dari luar Desa yaitu dari Desa kwarakan, Kaloran. Wayang berjudul “ Bagong Bangun Desa” berasil membuat seluruh pengunjung terhibur, ditambah isi dari cerita membuat warga tertawa lepas.
“ Perwujudan wayang dari tokoh setan yang digambarkan cukup diluar ekspetasi ku dan sangat unik, ya menurut ku lucu banget setannya gak pake baju dan ukurannya besar” ujar Bagus (21) salah satu penonton sambil sedikit tertawa melihat pertujukan tersebut.(nna)