Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Kawasan ‘Pecinan’ Semarang Potensial Jadi Destinasi Wisata dan Budaya Unggulan

– KUNJUNGAN PABRIK- Sedikitnya 170 warga ‘Pecinan’ Kota Semarang diajak berkunjung ke Pabrik Sido Muncul di Bergas, Kabupaten Semarang, pada Selasa (24/10/2023), sekaligus sosialisasi untuk membenahi kawasan Pecinan sebagai objek pariwisata. Foto : ist/metrosemarang.com

 

METROSEMARANG.COM, SEMARANG – Kawasan ‘Pecinan’ di Kota Semarang sangat potensial sebagai salah satu destinasi wisata dan budaya unggulan di ibu kota Jawa Tengah. Untuk itu, perlu kesadaran dari warga setempat, yang didukung elemen masyarakat pecinta wisata dan budaya lainnya, beserta Pemerintah Kota Semarang untuk berbenah, melakukan penataan.

Ide tersebut dicetuskan Irwan Hidayat, sebagai masyarakat pecinta wisata dan budaya, sekaligus Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, disela acara ‘Kongkow Bareng Irwan Hidayat Bersama Warga Pecinan Semarang’, di Kawasan Argo Wisata Pabrik Sido Muncul, di Bergas, Kabupaten Semarang, pada Selasa (24/10/2023).

Dalam kesempatan tersebut, Irwan mengundang sedikitnya 170 warga ‘Pecinan’ Semarang dan sejumlah tokoh masyarakat, serta pecinta wisata dan budaya, untuk berdiskusi dan menuangkan ide-idenya. Mereka juga diajak berkeliling pabrik, melihat langsung proses produksi Sido Muncul.

“Kawasan Pecinan Semarang ini sangat menarik sebagai destinasi wisata dan budaya. Syaratnya, dibenahi, dibersihkan dan dilakukan penataan, serta dikemas yang lebih menarik lagi,” kata Irwan.

Menurut Irwan, undangannya kepada warga ‘Pecinan’ Semarang ini sekaligus untuk merealisasikan idenya dalam rangka menjadikan Kota Semarang sebagai gerbang utama wisata di Indonesia. Apalagi, Kota Semarang memiliki potensi wisata yang sangat besar, termasuk diantaranya kawasan ‘Pecinan’.

“Jadi ide saya itu Semarang harus jadi pintu masuk wisata Indonesia. Semarang punya beberapa keunggulan, mulai dari kota industri, kota kebudayaan, kota pendidikan, kota kuliner, dan juga kota religi. Coba saja, objek wisata religinya itu juga banyak sekali, dari berbagai agama juga ada. Seperti Kota Lama saja itu bisa jadi lokomotifnya Semarang, dan nantinya harus ada lokomotif-lokomotif lain. Dan disini saya punya ide itu untuk mengembangkan Kawasan ‘Pecinan’. Makanya saya kumpulin warga ‘Pecinan’ disini, ada 170 orang yang hadir,” ungkap Irwan.

Irwan menjelaskan, salah satu poin utama yang dibahas dalam diskusi kali ini yakni pembenahan kawasan ‘Pecinan’. Setidaknya ‘Pecinan’ harus lebih bersih, tertata dan lebih rapi lagi, sehingga menarik bagi wisatawan.

“Saya ingin berdiskusi, sumbang saran. Salah satunya, tempat harus dibersihkan, karena itu akan menarik semua orang. Kedua, pasang identitas lampu lampion,  terus papan merah dengan huruf kanji. Kalau mau, pagarnya juga dicat merah. Lalu mungkin ada patung Quan Yu, patung itu cerita Samkok. Ini bukan persoalan menyembah berhala loh, tapi lebih sebagai filosofi saja,” jelasnya.

Jika kawasan ‘Pecinan’ bisa ditata dengan baik, bersih dan rapi, lanjut Irwan, maka bisa menjadi salah satu destinasi wisata unggulan di Kota Semarang. Bahkan, perekonomian di kawasan tersebut juga akan tumbuh dan berkembang.

“Kalau ‘Pecinan’ bisa seperti itu, maka bisa jadi tempat wisata yang mahal. Saya juga lagi nyari tanah di sana, kalau ada yang dijual, saya cita-citanya mau bangun Hotel Heritage. Nanti kalau ada turis-turis yang datang berkunjung jadi bisa menempati. Semarang itu memenuhi syarat untuk jadi pintu masuk wisata Indonesia,” ujar Irwan.

Sementara itu, Ketua LPMK Kelurahan Kranggan yang juga membawahi Kawasan ‘Pecinan’ Semarang, Markus Djulipurwanto, menyambut baik ide dan saran dari Irwan Hidayat. Menurutnya, ide tersebut sangat bagus dan baik untuk masa depan kawasan Pecinan. Apalagi Pecinan memiliki potensi yang sangat bagus sebagai wisata di Semarang.

“Kami menyambut baik dengan gagasan ini, karena kalau melihat Kota Semarang ini kan heterogen dan kebetulan komunitas ‘Pecinan’ ngumpul di satu Kelurahan Kranggan. Hampir semuanya itu ciri khas ‘Pecinan’-nya ada, terutama dari bentuk atap dan sebagainya. Kalau di luar kan sudah agak beda ya, tapi kita bisa lihat yang atap itu. Apalagi, di sana itu juga ada Klenteng masih kumpul di satu daerah,” tukas Markus.

Senada dengan Markus, Budi Santoso, salah satu Tokoh Masyarakat KotabSemarang juga mendukung penuh ide dan gagasan dari bos Sido Muncul. Budi juga memahami impian Irwan Hidayat yang ingin menjadikan ‘Pecinan’ sebagai ‘China Town’, seperti di luar negeri.

“Kalau kita keluar negeri, ke New York atau San Francisco, pasti ada China Town dan dijadikan salah satu tujuan wisata. Karena banyak dikunjungi, pasti bisnis di sekitar kawasan itu juga berkembang. Maksudnya Pak Irwan ini seperti di luar negeri. Saya dukung semua gagasan untuk perbaikan Kota Semarang, dan ini nanti bisa jadi sepaket dengan Kota Lama, ada wisata sejarahnya dan ada budayanya yang ditampilkan untuk wisatawan,” tandas Budi.(sav)

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.