Bahaya di Balik Kemudahan: Mengapa Melawan Arus Itu Fatal?
METROSEMARANG.COM, Semarang – Pernahkah Anda melihat pengendara motor nekat melawan arus di jalan raya? Tindakan yang mungkin terlihat sepele ini ternyata menyimpan bahaya yang sangat besar. Meski sudah banyak imbauan dan sanksi, kebiasaan buruk ini masih saja sering kita jumpai.
Menurut Oke Desiyanto, Senior Instruktur Safety Riding Astra Motor Jawa Tengah, ada beberapa faktor yang mendorong pengendara motor untuk melawan arus. Salah satunya adalah keinginan untuk menghindari kemacetan. “Ketika terjebak macet, beberapa pengendara merasa frustasi dan mencari jalan pintas, meskipun harus melawan arus,” ujar Oke.
Selain itu, faktor kebiasaan dan meniru perilaku orang lain juga menjadi penyebab. “Di beberapa daerah, melawan arus sudah dianggap hal yang biasa. Padahal, tindakan ini sangat berbahaya dan melanggar hukum,” tegas Oke.
Melawan arus bukan hanya melanggar aturan lalu lintas, tetapi juga mengancam keselamatan diri sendiri dan orang lain. Risiko kecelakaan sangat tinggi, terutama tabrakan frontal dengan kendaraan yang datang dari arah berlawanan.
“Kecelakaan akibat melawan arus seringkali berujung fatal. Korban bisa mengalami luka berat, cacat permanen, bahkan kematian,” jelas Oke.
Sesuai dengan Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengendara yang melawan arus dapat dikenai sanksi pidana kurungan dan denda.
Oke Desiyanto menegaskan pentingnya kesadaran dan disiplin bagi setiap pengendara. “Mari kita jadi contoh yang baik bagi orang lain, terutama generasi muda. Hindari tindakan melawan arus dan patuhi selalu aturan lalu lintas,” ajaknya.
Melawan arus adalah tindakan yang sangat berbahaya dan tidak bisa dibenarkan. Selain merugikan diri sendiri, tindakan ini juga dapat membahayakan orang lain. Mari kita bersama-sama menciptakan budaya berkendara yang aman dan tertib.