Sido Muncul Bantu 200 Warga Kurang Mampu Operasi Katarak Gratis
*Gandeng RSU Hermina Bogor
METROSEMARANG.COM, JAKARTA- PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menunjukkan kepeduliannya kepada lingkungan sekitarnya. Kali ini, bekerja sama dengan Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami), Sido Muncul menggelar bhakti sosial (Baksos) operasi gratis bagi 200 penderita katarak dari Kota Bogor dan sekitarnya.
Bantuan secara simbolis diserahkan Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat, kepada Direktur RSU Hermina Bogor, dr. Muyi Ayoe Hapsari, MM. Hadir pada kesempatan ini, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan kota Bogor, drg Elva Adhyaksani; Perwakilan Dinas Sosial kota Bogor; Perwakilan BPJS Kesehatan; dan Bendahara SPBK Perdami dr Rio Rhendy, SpM (K).
Irwan mengatakan, bantuan ini merupakan komitmen Sido Muncul untuk membantu mengurangi angka penderita katarak yang terus meningkat di Indonesia. Bakan Sido Muncul sudah bekerjasama dengan RSU Hermina Bogor 4 kali.
“Sejak pertama kali memberikan bantuan operasi katarak gratis tahun 2011 hingga saat ini, Sido Muncul telah mengoperasi lebih dari 56.000 mata di seluruh Indonesia. Kami sangat senang bisa membantu penderita katarak mampu melihat dunia kembali dan menatap masa depan yang lebih baik lagi,” tutur Irwan.
Menurut Irwan, Sido Muncul akan terus konsisten memberikan bantuan melalui kegiatan CSR membantu meningkatkan kesehatan masyarakat. Tidak hanya katarak, tetapi Sido muncul juga konsisten membantu membantu pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat diantaranya melakukan operasi sumbir bibir dan ikut menurunkan angka stunting.
“Kami berharap dengan kegiatan operasi katarak gratis, pasien bisa melihat lagi dengan jelas. Kalau kehilangan penglihatan, 50 persen saja eh kualitas hidupnya hilang, sehingga produktivitas akan berkurang. Bagi saya pasien bisa melihat kembali saya sangat senang, karena mereka bisa beraktifitas kembali dengan normal,” ungkap Irwan.
Dijelaskan Irwan, masih banyak saudara-saudara kita terutama dari daerah terpencil yang membutuhkan bantuan. Partisipasi para pengusaha juga penting untuk membantu dan memperlancar program-program kesehatan pemerintah.
“Masyarakat juga dapat membantu, misalnya dengan bergotong royong membantu tetangga yang anaknya mengalami stunting. Membantu saudara-saudara kita dapat dilakukan secara bersama-sama,” jelas Irwan.
Perwakilan Perdami, dr Rio Rhendy, SpM (K). Menuturkan, kegiatan sosial operasi katarak gratis ini telah dilajukan sejak 2011. Menurutnya, penyakit katarak tidak membahayakan bagi tubuh, namun berbahaya bagi finansial, karena penghilatan yang tidak jelas bahkan buta akan menggangu produktivitas kerja.
“Melalui kegiatan operasi katarak gratis iniKami berharap penderita dapat melihat kemvali dengan jelas dan beraktifitas lagi untuk membantu keluarga mencari nafkah. Bantuan untuk 200 pasien katarak ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bogor,” ungkapnya
Menurut Rio, pasien rata-rata didominasi oleh pasien berusia lanjut. Katarak terjadi karena gizi asupan makanan yang kurang. Selain itu juga disebabkan oleh penyakit lain misalnya diabetes.
Salah pasien, Diyah (60) warga Cianjur sangat antusias untuk mengikuti program operasi katarak gratis yang ditunggu-tunggu sejak dua tahun lalu.. Didampingi sang anak, Diyah sempat merasa khawatir dan takut, namun dengan suport dari anaknya Diyah akhirnya berhasil dioperasi dan mata kirinya sudah bisa melihat lagi dengan jelas.
“Alhamdulilah, saya melihat lagi berkat operasi katarak gratis dari Sido Muncul. terima kasih Sido Muncul , semoga bantuan ini berkah untuk masyarakat tidak mampu dan untuk Sido Muncul,” ungkapnya sambil tersenyum bahagia.
Hingga kini, Sido Muncul telah memberikan bantuan operasi katarak gratis untuk 56.000 mata yang tersebar di 27 provinsi, 211 kota/kabupaten, dan 242 rumah sakit/klinik mata. Selain Operasi Katarak Gratis, Sido Muncul juga terus berkomitmen meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat dan konsisten menggelar program operasi bibir sumbing gratis hingga memberikan bantuan untuk anak-anak penderita stunting di berbagai wilayah di Indonesia.(eff)