JNE Ungkap Strategi Komunikasi Visual kepada Mahasiswa di Semarang
METROSEMARANG.COM, SEMARANG – Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) kian hari makin banyak diminati. Selain memiliki persaingan yang cukup tinggi, jurusan DKV memiliki peluang dan prospek kerja yang menjanjikan di era industri 5.0 dan perkembangan digitalisasi.
Sebagai salah satu cabang ilmu desain di perguruan tinggi, jurusan DKV dituntut untuk mahir dalam menyampaikan pesan melalui visual gambar ataupun audio visual dengan kreatif. Perkembangan ini berdampak positif pada ketersediaan lapangan kerja dan kesempatan.
Peluang semakin besar terutama bagi kreator – kreator muda yang memanfaatkan sarana sosial media sebagai untuk mendapatkan berbagai kesempatan yang menghasilkan “cuan”. Namun seiring dengan dinamika tersebut tentunya banyak tantangan yang dihadapi oleh para kreator.
Hal ini melatarbelakangi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang menggelar kuliah umum dengan mengundang JNE sebagai praktisi. SVP – Marketing Group Head JNE, Eri Palgunadi, mendapatkan undangan istimewa dari Soegijapranata Catholic University (SCU) Semarang untuk menjadi narasumber diskusi bersama para mahasiswa Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Arsitektur dan Desain SCU pada Kamis (21/11/2024).
Dalam kesempatan tersebut, Eri Palgunadi diminta untuk berbagi pengalaman terkait strategi komunikasi kreatif yang diterapkan oleh JNE dalam menjalankan bisnisnya. Pengalaman tersebut dipaparkan dalam diskusi bertajuk “Behind The Scene of Visual Communication and Ethics with JNE”, yang dilasanakan di Gedung Henricus Constan Lantai 7 Ruang A.71 SCU, mulai pukul 15.00 – 17.00 WIB.
Eri Palgunadi menyampaikan materi tentang bagaimana strategi komunikasi visual yang sudah diterapkan JNE di era digital, yang menuntut untuk selalu kreatif. Menurutnya, selama menjalankan usaha, komunikasi brand harus bisa disesuaikan dengan bagaimana budaya di suatu daerah dengan pesan yang akan disampaikan, serta target segmentasi yang dibidiknya.
Dijelaskan, ada beberapa komunikasi digital yang telah diterapkan JNE, mulai dari membuat konten yang mengandung brand story, brand memory, brand context, terhadap produk dan non produknya, hingga bekerjasama dengan key opinion leader (KOL) nano sampai mega.
“Kami senang bisa bertemu dengan teman-teman mahasiswa hari ini untuk menyampaikan bagaimana marketing framework di JNE sebagai perusahaan pengiriman” tambah Eri.
Eri juga berbicara mengenai kolaborasi JNE dengan berbagai pihak untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Salah satunya JNE berkolaborasi dengan seniman mural asal Semarang @yogahya. Ia adalah seniman mural yang menjadi bagian dari music video Rich Brian yang berjudul Lagoon. Lebih jauh lagi Eri juga menyebutkan kerjasama JNE dengan komunitas seniman disabilitas Tabs Space untuk membuat desain dan menjadi produk merchandise dan properti JNE.
Louis Cahyo Kumolo Buntaran, Kaprodi Desain Komunikasi Visual Fakultas Arsitektur dan Desain SCU mengungkapkan kegembiraanya karena undangan yang Ia sampaikan kepada pihak JNE direspon dengan sangat baik. Sebagai tenaga pendidik pihaknya berharap para mahasiswa mendapatkan pemahaman yang berimbang. Baik dari sisi akademis maupun dunia kerja.
“Nantinya para mahasiswa ini akan terjun ke dunia kerja atau menjadi kreator profesional sehingga kami berharap mereka mendapatkan insight dari praktisi di industri”, kata Louis Cahyo.
Harapannya kegiatan ini menjadi awal kerjasama JNE dengan SCU untuk membuka kesempatan teman- teman mahasiswa/i untuk mendapatkan ke industri profesional, salah satunya melalui program magang.(vier)