RSI Sultan Agung Semarang Gandeng LPBINU Jateng, Gelar Pelatihan Penanggulangan Bencana

METROSEMARANG.COM, SEMARANG– Upaya memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana terus dilakukan berbagai pihak. Pada Selasa (29/5/2025), RSI Sultan Agung Semarang bersama Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) Jawa Tengah menggelar pertemuan di ruang Direktur Utama RSI Sultan Agung untuk membahas kolaborasi pelatihan penanggulangan bencana. Pertemuan ini menandai langkah awal sinergi antara sektor kesehatan dan lembaga kebencanaan dalam membangun kapasitas relawan dan tenaga medis.
Selain dihadiri oleh Direktur Utama RSI Sultan Agung Semarang, pertemuan ini juga dihadiri Manajer diklat dan litbang, serta sejumlah anggota LPBINU.
Dirut RSI Sultan Agung Semarang, dr. Agus Ujianto, M.Si.Med,. Sp.B dalam sambutannya menegaskan, kolaborasi antara rumah sakit dan lembaga kebencanaan seperti LPBINU Jateng sangat penting untuk memperkuat kesiapan masyarakat.
Menurutnya, RSI Sultan Agung Semarang siap menjadi bagian dari upaya bersama dalam membangun kapasitas relawan yang profesional dan berdaya tanggap tinggi.
“Kami sangat mendukung kerja sama ini karena penanggulangan bencana bukan hanya tanggung jawab satu pihak. Diperlukan sinergi lintas sektor untuk mencetak relawan yang siap dan terlatih menghadapi situasi darurat, terutama di wilayah yang rawan bencana,” ujar dr. Agus Ujianto.
M Amin selaku wakil ketua LPBINU Jateng menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi sungai di wilayah Jawa Tengah. Sebagian besar sungai dibuat sebagai tempat pembuangan limbah oleh masyarakat.
“Ini yang perlu dari LPBINU Jateng bergerak, bagaimana melahirkan kader-kader relawan yang bersertifikasi,” terang Amin.
Lebih lanjut pihaknya berharap melalui kerjasama dengan RSI Sultan Agung Semarang diharapkan dapat mencetak relawan hingga trainer yang bersertifikasi dan profesional. Selain itu, dalam kerjasama tersebut juga telah disepakati bahwa akan dilaksanakan pelatihan peningkatan kapasitas driver ambulance.
Anggota Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi LPBINU Jateng, M. Muhid Albawawi mengungkapkan, driver ambulance menjalankan peran penting dalam menangani pasien.
“Ini diperlukan oleh driver ambulance untuk bisa menangani pertolongan pertama pada pasien untuk dapat segera dibawa ke faskes terdekat,” terangnya.
Lebih lanjut alba menyampaikan bahwa pelatihan bagi driver ambulans merupakan bagian penting dalam memperkuat sistem penanggulangan bencana. Ia berharap RSI Sultan Agung dapat menjadi mitra strategis dalam mencetak pengemudi ambulans yang terampil dan tanggap dalam kondisi darurat medis.
“Kami berharap melalui kerja sama ini, para driver ambulans tidak hanya mahir mengemudi, tetapi juga memiliki kemampuan dasar dalam memberikan pertolongan pertama kepada pasien. Ini penting untuk meningkatkan kualitas respons di lapangan, terutama saat bencana terjadi,” tandasnya.(eff)