Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Waket DPRD Jateng Ferry Wawan C : Keberagaman Modal Besar Bangun Negara Indonesia

Waket DPRD Jateng Ferry Wawan C

 

 

METROSEMARANG.COM, BANJARNEGARA – Keberagaman menjadi modal besar untuk membangun negara Indonesia. Keberagaman sumber daya dalam alam, sumber daya manusia, dan sosial budaya harus selalu dilestarikan dan dipupuk, sehingga keanekaragaman itu bisa menjadi sumber kekuatan bangsa Indonesia.

Wakil Ketua DPRD Provinsi Jateng Ferry Wawan Cahyono penuh mendukung upaya pelestarian budaya di masyarakat, agar Indonesia yang memiliki keberagaman ini bisa menjadi kuat dan bermartabat.

“Dengan menjaga tradisi dan budaya tradisional, maka kita dapat semakin menunjukkan jatidiri bangsa kita,” kata Ferry pada kegiatan ‘Sosialisasi Non-Perda’ dengan tema ‘Keberagaman Budaya sebagai Modal Bangsa’ di Agrotera Cafe, Kabupaten Banjarnegara, Jumat (23/9).

Polikus asal Partai Golongan Karya (Golkar) Jateng ini menyebut budaya yang ada di Indonesia sangat beragam, terkhusus di wilayah Jateng. Untuk melestarikan budaya yang menjadi ciri khas Indonesia itu diperlukan peran serta semua pihak agar budaya tradisional terus terjaga.

Ketua DPD MKGR Jateng ini menegaskan untuk memupuk keragaman menjadi kekuatan, Indonesia harus terus-menerus menanamkan budaya bangsa kepada generasi muda, khususnya generasi milenial dan setelahnya.

“Indonesia negara yang memiliki keberagaman dan kekayaan alam yang melimpah. Keduanya harus dikelola secara tepat agar dapat menjadi kekuatan,” paparnya.

Menurut Ferry, peranan generasi muda sangat besar dalam upaya membangun kekuatan Indonesia. Salah satunya dengan terus menjaga persatuan dan menghargai keberagaman sebagai keunggulan bangsa.

Sementara itu, Ki Dalang Anom Sarjono sebagai narasumber dalam sosialisasi itu juga mengaku apresiatif dengan dukungan DPRD Provinsi Jateng terhadap budaya tradisional. Soal pelestarian budaya tradisional seperti wayang kulit di Kabupaten Banjarnegara, ia mengaku sempat sulit menggelar pentas di masa pandemi.

“Meski begitu, secara step by step kita bisa bangkit karena budaya itu adalah milik kita bersama,” kata Anom.(nda)

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.