Gunakan Panel Surya, SPBU COCO Sultan Agung Semarang Lebih “Ngirit” Penggunaan Listrik PLN
METROSEMARANG.COM, Semarang – Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 41.502.02 yang berada di Jalan Sultan Agung, Kota Semarang sepintas tidak ada yang beda dengan SPBU lain.
Namun sebenarnya, SPBU ini berbeda dari yang lain. Perbedaanya ada pada penggunaan energi untuk operasional SPBU.
Jika SPBU lain untuk operasionalnya masih full menggunakan listrik dari PLN, di SPBU Corporate Owner Corporate Operate (COCO) 41.502.02 ini sudah didukung penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
Penggunaan PLTS atau panel surya ini sebagai bentuk komitmen dalam upaya mendukung program pemerintah terkait pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT).
Pengawas SPBU COCO 41.502.02 Dio Pratama mengaku, penggunaan PLTS memang belum sepenuhnya memenuhi kebutuhan listrik di SPBU. Untuk operasional tetap dibantu dari listrik PLN.
Akan tetapi, dengan adanya PLTS memberikan dampak efisiensi penggunaan listrik PLN alias lebih “Ngirit”.
Yang lebih utama adalah penggunaan panel surya lebih ramah lingkungan. Hal tersebut dikarenakan energi listrik yang dihasilkan berasal dari sinar matahari
Diakuinya, salah satu biaya paling besar untuk operasional SPBU adalah penggunaan listrik.
Dengan adanya penambahan panel surya yang merupakan energi baru terbarukan di SPBU telah mampu memberikan efisiensi dalam operasional berkisar 10 hingga 15 persen.
“Biaya operasional paling besar listrik sekarang dengan adanya PLTS jadi lebih ringan,” ujarnya saat ditemui Metrosemarang.com, Rabu 9 November 2022.
Pantauan Metrosemarang.com di lokasi, instalisi panel surrya dipasang diatap gedung kantor. Ada dua panel surya berkuran besar yang dipasang.
Dio menambahkan, sejauh ini tidak ada kendala dalam penggunaan PLTS di SPBU. Perawatannya pun cukup ringan.
Setiap bulan Dio mengaku selalu mengirimkan data penggunaan pemakaian PLTS ke pusat.
“Rata-rata penggunaan setiap bulan 571,7 kwh pemakain berjalan,” imbuhnya.
Dikutip dari aplikasi My Pertamina SPBU Sultan Agung ini adalah satu dari 13 SPBU di wilayah Jateng dan DIY yang sudah menggunakan PLTS dalam rangka mendukung efisiensi energi dan penggunaan energi ramah.
Ke 13 SPBU yang dijuluki Green Energi Station (GES) ini adalah SPBU Sultan Agung, SPBU Teras Boyolali, SPBU Menowo Magelang, SPBU Kaligarang, SPBU Penggaron, SPBU A.Yani Semarang, SPBU Jrakah Batang, dan SPBU Adi Sucipto Yogyakarta.
Kemudian SPBU KM 389 B Kendal, SPBU KM 360 B Batang, SPBU KM 379 A Batang, SPBU Lempuyang yogyakarta dan SPBU Hos Cokroaminto Yogyakara.
Area Manager Communication, Relations and Corporate Social Responsibility (CSR) Regional Jawa Bagian Tengah PT Pertamina Patra Niaga, Brasto Galih Nugroho, mengatakan, dengan menggunakan PLTS dapat menghemat sekitar 12,5 % dari total konsumsi listrik per bulan.
“Penggunaan PLTS di SPBU adalah Program Green Energy Station. Jadi GES adalah SPBU dengan panel surya,” ujarnya.
Dia menambahkan untuk program GES awalnya memang masih untuk SPBU COCO, namun akan terus diperluas ke SPBU DODO ((Dealer Owner Dealer Operate).
“Tentu kami sosialisasi juga ke SPBU DODO,” tandasnya.
Dikutip dari laman resmi Pertamina.com, pembangunan dan pengoperasian PLTS di SPBU dilakukan oleh Pertamina melalui PT Pertamina Power Indonesia (PPI) sebagai Subholding PNRE dan PT Pertamina Retail yang merupakan bagian dari Subholding C&T bekerja sama dengan PT LEN Industri sebagai bagian dalam program sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Total ada 63 SPBU COCO Pertamina yang tersebar di wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Dengan total 1.100 solar panel system (photovoltaics) yang ditempatkan di setiap atap SPBU tersebut, maka dapat menghasilkan kapasitas terpasang sebesar 385 kWp.
Bentuk kontribusi Pertamina lainnya dalam hal pengembangan EBT sudah dilaksanakan sejak lama.
Diantaranya pemanfaatan panas bumi yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 Megawatt (MW) dimana 672 MW dikelola oleh PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) dan 1.205 MW dikelola secara kemitraan oleh PGE dan beberapa perusahaan.
Selain itu, Pertamina juga memiliki portofolio proyek energi bersih yang telah dioperasikan antara lain PLTS di area beberapa Kilang serta Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PLTBg), yang berasal dari pengolahan limbah kelapa sawit dengan kapasitas 2.4 MW yang bersinergi dengan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) group. (dik)