Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

3 Buku Terpopuler Karya John Green, Apa Saja?

METROJATENG.COM, SEMARANG- John Green adalah salah satu penulis remaja paling populer saat ini. Ia telah menulis beberapa buku yang menjadi best seller, seperti The Fault in Our Stars, Paper Towns, dan Turtles All the Way Down. Buku-buku ini menggambarkan kisah-kisah cinta, persahabatan, dan pencarian jati diri yang menyentuh dan menginspirasi banyak pembaca. Dalam review ini, akan dibahas beberapa buku karya John Green terpopuler.

The Fault in Our Stars (2012)

Buku ini menceritakan tentang Hazel Grace Lancaster, seorang gadis berusia 16 tahun yang menderita kanker tiroid. Ia bertemu dengan Augustus Waters, seorang remaja yang juga menderita kanker, di sebuah kelompok pendukung. Mereka saling jatuh cinta dan memutuskan untuk mengunjungi Amsterdam untuk bertemu dengan penulis favorit mereka, Peter Van Houten. Namun, perjalanan mereka tidak berjalan sesuai harapan dan mereka harus menghadapi kenyataan pahit tentang penyakit mereka.

Buku ini sangat menyayat hati dan membuat saya menangis berkali-kali. John Green berhasil membuat saya merasakan empati dan simpati terhadap karakter-karakternya yang berjuang melawan kanker. Ia juga menulis dengan gaya yang cerdas, lucu, dan puitis. Saya suka bagaimana ia menggunakan metafora-metafora yang indah untuk menggambarkan perasaan-perasaan para tokoh. Misalnya, ia menyebut kanker sebagai “bintang-bintang yang salah” yang menghancurkan kehidupan orang-orang. Saya juga suka bagaimana ia mengeksplorasi tema-tema seperti arti hidup, cinta, kematian, dan harapan dalam buku ini.

 

Paper Towns (2008)

Buku ini menceritakan tentang Quentin Jacobsen, seorang remaja yang diam-diam naksir tetangganya, Margo Roth Spiegelman. Suatu malam, Margo muncul di jendela kamarnya dan mengajaknya untuk melakukan serangkaian balas dendam terhadap orang-orang yang telah menyakiti mereka. Setelah malam itu, Margo menghilang secara misterius dan meninggalkan petunjuk-petunjuk untuk Quentin. Quentin pun berusaha untuk menemukan Margo dengan bantuan teman-temannya.

Buku ini sangat seru dan menegangkan. John Green membuat saya penasaran dengan nasib Margo dan petualangan Quentin. Ia juga menulis dengan gaya yang humoris dan menghibur. Saya tertawa dengan dialog-dialog yang lucu dan situasi-situasi yang konyol yang dialami oleh para tokoh. Saya juga suka bagaimana ia mengeksplorasi tema-tema seperti identitas, persahabatan, dan obsesi dalam buku ini.

Turtles All the Way Down (2017)

Buku ini menceritakan tentang Aza Holmes, seorang gadis berusia 16 tahun yang menderita gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Ia bersama temannya, Daisy Ramirez, mencoba untuk memecahkan kasus hilangnya Russell Pickett, seorang miliarder yang ayahnya adalah teman lama Aza. Dalam prosesnya, Aza bertemu dengan Davis Pickett, putra Russell, dan mulai menjalin hubungan dengannya. Namun, Aza juga harus berjuang dengan pikiran-pikiran obsesifnya yang mengganggu kehidupannya.

Buku ini sangat menyentuh dan mendalam. John Green berhasil membuat saya merasakan apa yang dirasakan oleh Aza yang menderita OCD. Ia juga menulis dengan gaya yang jujur, berani, dan emosional. Saya suka bagaimana ia menggunakan metafora-metafora yang kuat untuk menggambarkan pikiran-pikiran Aza. Misalnya, ia menyebut OCD sebagai “spiral” yang terus memutar dan menjerat Aza. Saya juga suka bagaimana ia mengeksplorasi tema-tema seperti penyakit mental, cinta, keluarga, dan kebenaran dalam buku ini.

Biografi John Green

John Green adalah seorang penulis, produser, dan aktivis asal Amerika Serikat yang terkenal dengan karya-karya fiksinya yang ditujukan untuk pembaca remaja. Ia lahir pada 24 Agustus 1977 di Indianapolis, Indiana, dan menghabiskan masa kecilnya di Orlando, Florida. Ia menempuh pendidikan di Indian Springs School, sebuah sekolah asrama di Alabama, dan kemudian melanjutkan studinya di Kenyon College, Ohio, dengan jurusan sastra Inggris dan studi agama.

John Green memulai karier menulisnya pada tahun 2000, ketika ia bekerja sebagai asisten majalah Booklist di Chicago. Di sana ia menulis ulasan buku dan bertemu dengan beberapa penulis lain yang menjadi teman dan mentor baginya, seperti Markus Zusak dan E. Lockhart. Pada tahun 2005, ia menerbitkan novel pertamanya yang berjudul Looking for Alaska, yang mendapat pujian dari kritikus dan memenangkan penghargaan Printz Award dari American Library Association. Novel ini bercerita tentang seorang remaja laki-laki yang pindah ke sekolah asrama dan berteman dengan seorang gadis misterius bernama Alaska.

Setelah kesuksesan novel pertamanya, John Green melanjutkan kariernya dengan menulis beberapa novel lain yang juga menjadi best seller, seperti An Abundance of Katherines (2006), Paper Towns (2008), Will Grayson, Will Grayson (2010), The Fault in Our Stars (2012), dan Turtles All the Way Down (2017). Novel-novelnya banyak mengangkat tema-tema seperti cinta, persahabatan, identitas, kesehatan mental, dan kematian. Beberapa novelnya juga diadaptasi menjadi film layar lebar, seperti The Fault in Our Stars yang dibintangi oleh Shailene Woodley dan Ansel Elgort, dan Paper Towns yang dibintangi oleh Cara Delevingne dan Nat Wolff.

Selain menulis novel, John Green juga dikenal sebagai produser dan pembawa acara dari berbagai proyek media online. Ia bersama dengan adiknya, Hank Green, menciptakan saluran YouTube Vlogbrothers pada tahun 2007, yang menjadi salah satu saluran video blog paling populer di dunia. Mereka juga mendirikan perusahaan produksi Complexly, yang menghasilkan berbagai program pendidikan dan hiburan online, seperti Crash Course, SciShow, The Art Assignment, dan Dear Hank and John. John Green juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial dan filantropi, seperti Project for Awesome, Foundation to Decrease World Suck, dan VidCon.

John Green saat ini tinggal di Indianapolis bersama istrinya, Sarah Urist Green, seorang kurator seni dan pembawa acara The Art Assignment, dan dua anaknya, Henry dan Alice. Ia masih aktif menulis dan berkomunikasi dengan penggemarnya melalui media sosial dan podcast. Ia juga sedang mengerjakan proyek-proyek baru, seperti adaptasi film dari novelnya Turtles All the Way Down dan seri televisi dari novelnya Looking for Alaska.

Beli kumpulan buku John Green di Blibli karena ada banyak promo menarik yang sayang untuk dilewatkan!(eff)

Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.