Pelabuhan Tanjung Emas Siagakan 32 Pompa Air Atasi Fenomena Alam Banjir Rob
METROSEMARANG.COM, Semarang , – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo Regional 3 Semarang melakukan sejumlah langkah cepat menangani fenomena alam banjir rob yang terjadi di sekitar area pelabuhan, Senin (23/05). Salah satunya adalah menyiagakan puluhan unit mesin pompa air untuk mengalirkan air rob keluar dari wilayah pelabuhan.
General Manager Pelabuhan Tanjung Emas, Hardianto menyampaikan pihaknya menyiapkan sedikitnya 32 unit mesin pompa air dengan kapasitas hingga 800 lt/detik yang tersebar di sejumlah titik-titik rawan banjir rob, mulai dari mulai dari titik terluar seperti Jalan, Terminal Penumpang, Dermaga Samudera.
Secara teknis penanganan banjir rob di Pelabuhan Tanjung Emas dilakukan dengan sistem mengalihkan air rob yang masuk ke kolam retensi menggunkana pompa air hingga jangka waktu tertentu sehingga volume air yang tergenang akan berkurang.
“Fokus kita saat ini adalah memastikan air rob tidak masuk didalam area pelabuhan dan mengurangi volume air yang sudah terlanjur masuk semaksimal mungkin agar operasional tetap berjalan normal,” ujar Hardianto.
Sementara itu berkaitan dengan kegiatan operasional dampak dari fenomena alam banjir rob ini, Hardianto menjelaskan memang saat ini sejumlah lokasi pelabuhan seperti area CY Petikemas, Dermaga Penumpang dan akses masuk tergenang luapan banjir rob. Namun pihaknya telah berkoordinasi dengan berbagai pihak mulai BMKG dan pengguna jasa terkait prediksi terjadinya fenomena alam ini sehingga berbagai pihak sudah bisa melakukan langkah-langkah mitigasi masing-masing.
“Kami rutin berkomunikasi dan berkoordinasi dengan berbagai pihak perihal kelancaran kegiatan operasional tentu saja diantaranya adalah prediksi dari teman-teman BMKG tentang kemungkinan terjadinya fenomena alam rob pada minggu ini sehingga kami dengan pengguna jasa sudah melakukan antisipasi salah satunya mengatur ulang jadwal kegiatan bongkar muat, namun pada prinsipnya kegiatan operasional tetap berjalan,” tambah Hardianto.
Sebelumnya, air laut masuk dan menggenangi sejumlah area di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Senin (23/05). Peristiwa luapan rob di Pelabuhan ini diperparah dengan jebol nya sejumlah tanggul penahan air di luar area Pelabuhan.
Meminimalkan Dampak dan Kerugian
Tingginya air pasang di Pelabuhan Tanjung Emas berdampak pada operasional TPK Semarang yang dioperasikan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas atau SPTP. General Manager TPK Semarang I Nyoman Sudhiarta mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan sementara operasional TPK Semarang mengingat jalan akses ke dalam terminal tergenang oleh banjir. Selain itu, peralatan bongkar muat yang dioperasikan oleh terminal menggunakan tenaga listrik sehingga penghentian operasional juga karena alasan keselamatan.
“Beberapa lokasi di dalam TPK Semarang yang terdampak adalah lapangan penumpukan peti kemas ekspor yang berada di pinggir dermaga dan juga area konsolidasi (container freight station),” kata Nyoman.
Lebih lanjut Nyoman menyebut setidaknya terdapat 500 peti kemas berukuran 40 kaki baik ekspor maupun impor yang terdampak langsung genangan air pasang. Atas dampak tersebut, TPK Semarang mengatakan akan memberikan perhatian khusus agar kerugian tidak semakin membesar. Pihaknya terus berupaya untuk meminimalkan jumlah peti kemas yang terdampak dengan cara memindahkan peti kemas ke area yang lebih tinggi atau memasang beton untuk menahan laju air menuju peti kemas. TPK Semarang juga secara aktif menginformasikan mengenai perkembangan kejadian ini kepada asosiasi terkait seperti INSA, ALFI, GPEI dan GINSI.
“TPK Semarang akan kembali beroperasi setelah keadaan memungkinkan untuk melaksanakan kegiatan baik dari sisi operasional maupun keselamatan dan kesehatan kerja,” pungkas Nyoman.