Rayakan Hari Jadi ke-50 Tahun, SOS Children’s Villages Jalin Silaturahmi Dengan Para Donatur di Semarang melalui Sahabat Gathering
METROSEMARANG.COM, Semarang – SOS Children’s Villages baru saja merayakan hari jadi yang ke-50 tahun.
Selama 50 tahun berdiri di Indonesia, keberadaan SOS Children’s Villages tak lepas dari dukungan berbagai pihak, salah satunya adalah donatur.
Maka dari itu, untuk mempererat hubungan dengan para donatur dan orang-orang baik yang senantiasa mendukung SOS Children’s Villages atau yang akrab disebut dengan Sahabat SOS, Sahabat Gathering pun diselenggarakan oleh SOS Children’s Villages di Semarang.
Melalui acara tersebut, Sahabat SOS diundang untuk berkunjung dan bertemu langsung dengan anak-anak serta para Ibu, mengikuti village tour, menyaksikan langsung bakat dan kebolehan anak-anak SOS, dan banyak kegiatan menarik lainnya.
Ardik Setiawan, Village Director SOS Children’s Village Semarang, mengatakan, setelah keadaan pandemi yang semakin membaik sekaligus bertepatan dengan hari jadi SOS Children’s Villages yang ke-50, Sahabat Gathering kali ini hadir sebagai bentuk silaturahmi yang sempat tertunda.
Pihaknya mengundang Sahabat SOS berkunjung dan meluangkan waktu di akhir pekan untuk bercengkrama dengan anak-anak, ibu dan keluarga besar SOS.
“Harapannya agar para Sahabat SOS bisa melihat secara langsung bagaimana perkembangan village kami dari waktu ke waktu, pertumbuhan anak-anak, dan prestasi yang sudah berhasil mereka capai. Tentunya semua hal itu bisa terwujud tidak luput dari bantuan tulus Sahabat SOS yang setia mendampingi,” ujarnya.
Dia mengatakan, semua orang dari berbagai usia dan latar belakang bisa menjadi Sahabat SOS.
Program Sahabat SOS adalah program untuk publik yang ingin mendukung SOS Children’s Villages di Indonesia dengan memberikan donasi berkelanjutan di setiap bulan melalui kartu kredit atau kartu debit.
Program tersebut sebagai bentuk dukungan bagi program pengasuhan alternatif berbasis keluarga yang dilakukan demi anak-anak Indonesia.
“Untuk menjadi Sahabat SOS dapat dengan mudah dilakukan yaitu dengan mengunjungi booth-booth SOS Team Hero atau Fundraiser SOS yang tersebar di pusat perbelanjaan di beberapa kota di Indonesia,” imbuhnya.
Untuk mendaftar, persyaratan yang dibutuhkan adalah mengisi formulir dan juga menyertakan nomor KTP dan nomor kartu rekening untuk persyaratan perbankan perdebitan.
Hal ini dilakukan karena SOS Children’s Villages menerapkan No Cash Policy dimana Fundraiser dilarang menerima donasi berupa uang tunai dari publik.
Selain untuk alasan keamanan dan kenyaman donatur, hal ini juga dilakukan untuk menjamin transparansi dalam pengumpulan donasi karena setiap transaksi tercatat oleh bank.
Semua data yang masuk, langsung diterima oleh SOS Children’s Villages dan diproses oleh tim khusus database untuk kemudian diteruskan kepada bank.
SOS Children’s Villages merupakan organisasi yang fokus pada pengasuhan alternatif berbasis keluarga dan penguatan keluarga rentan, yang memiliki komitmen untuk aktif menyuarakan pemenuhan hak- hak anak Indonesia.
Selama 50 tahun berdiri di Indonesia, SOS Children’s Villages memastikan anak-anak yang dibesarkan dalam pengasuhan berkualitas sehingga anak-anak mendapatkan pendidikan yang baik dan peningkatan kapasitas yang mereka butuhkan.
Total terdapat 1.100 anak yang kehilangan pengasuhan orang tua dibesarkan dan 6.300 anak dalam keluarga rentan didampingi SOS Children’s Villages di Indonesia.
SOS Children’s Villages di Indonesia pertama kali mendirikan village pada tahun 1972 di Lembang, Bandung, Jawa Barat.
Disusul oleh pembangunan kedua di Cibubur, Jakarta pada tahun 1984 yang diikuti dengan village ketiga pada tahun 1985 di Semarang. Lalu keempat di Tabanan, Bali pada tahun 1991.
Village di Flores berdiri pada tahun 1995, sedangkan di Banda Aceh, Meulaboh dan Medan berdiri pada tahun 2004.
Keempat village tersebut dibagun sebagai respon dari bencana tsunami di Flores dan Aceh.
Hingga saat ini SOS Children’s Villages di Indonesia sudah tersebar di 8 kota dari Banda Aceh hingga Flores.
Membawa misi SOS Children’s Villages di Indonesia, SOS Children’s Villages tidak hanya sekedar memberikan pengasuhan berbasis keluarga, tetapi juga memberikan bekal bagi masa depan anak.
Melalui berbagai kegiatan dan program, SOS Children’s Villages mempersiapkan anak-anak untuk mandiri dan meraih masa depan yang cerah.
Ibu Tunjung, yang sudah 13 tahun menjadi Sahabat SOS menyampaikan awalnya hanya ingin berkontribusi untuk kehidupan anak-anak yang kurang beruntung di Semarang dan berlanjut hingga sekarang.
Di masa depan, SOS Children’s Villages diharapkan untuk dapat terus membangun keluarga yang kuat dan penuh kasih sayang bagi anak-anak yang ditinggalkan, rentan, dan kehilangan pengasuhan orang tua.
“Kami juga akan selalu siap mendukung pemberdayaan masyarakat dan merespon kebutuhan pengembangan sosial bagi kelompok masyarakat yang rentan dengan berbagai program yang bertujuan menguatkan keluarga dan mencegah keterpisahan anak dengan keluarga,” ujarnya.