BI Rate Naik, Minat Beli Properti Masyarakat Menurun
METROSEMARANG.COM, SEMARANG – Penjualan properti di Kota Semarang, Jawa Tengah mulai menunjukkan penurunan imbas kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia. BI baru saja menaikkan kembali suku bunga acuan sebesar 50 bps atau 0,5% menjadi 5,25% mulai bulan November 2022.
Wakil Ketua DPD REI Jateng Bidang Promosi, Humas dan Publikasi, Dibya K. Hidayat mengatakan, kenaikan suku bunga acuan membuat Kredit Pemilikan Rumah (KPR) ikut naik.
Menurutnya, kenaikan membuat masyarakat mulai mengurungkan niat membeli rumah. Banyak yang lebih memilih menunggu karena suku bunga yang naik berkali – kali, masih fluktuatif.
“Seharusnya kenaikan bunga cicilan memang tidak banyak, hanya beberapa ratus ribu saja, namun yang dikhawatirkan naik turunnya,” kata Dibya dalam penutupan Property Expo Semarang ke 7, Selasa (22/11/2022).
Dijelaskan, penurunan penjualan imbas suku bunga sangat teras di penutupan pameran tersebut. Jumlah transaksi penjualan menurun drastis hanya mencapai Rp 16 miliar saja. Jumlah itu jauh dibandingkan pameran sebelum yang mencapai lebih dari Rp 30 miliar.
“Penjualan pameran hanya 11 unit dengan nilai Transaksi Rp 16.3 miliar. Masih ada satu developer yang belum melaporkan, namun nilainya tetap turun,” jelasnya.
Ditambahkan, selain kenaikan suku bunga, kabar resesi juga membuat penjualan properti lesu. Calon pembeli dari karyawan maupun pengusaha yang takut bisnisnya akan tutup sehingga semua menunggu.
Disebutkan, kabar resesi harus segera diredam karena Indonesia memiliki karakter tersendiri dibandingkan negara-negara lain. Pertumbuhan ekonomi cukup bagus, dan mampu bangkit lebih cepat dari pandemi Covid-19.
“Isu yang menakutkan harusnya direndam oleh pemerintah. Kami yakin Indonesia terbebas dibandingkan negara lain,” ujarnya.
Ia pun optimis penjualan properti di tahun 2022 akan sesuai target karena masih ada sati kalo pameran di bulan Desember 2022. Berbagai program menarik akan diberikan.(eff)