Pentingnya Pengelolaan Manajemen Properti Jadi Topik Diklat DPD REI Jateng
METROSEMARANG.COM, SEMARANG – DPD Real Estate Indonesia (REI) Jateng, Rabu (14/9/2022), mengadakan kegiatan diklat (pendidikan dan pelatihan) bagi pengembang yang menjadi anggotanya. Diklat difokuskan pada bidang pengelolaan manajemen properti.
Ketua Bidang Diklat DPD REI Jawa Tengah, Harmawan Mardianto mengatakan, kegiatan Diklat ini terselenggara atas kerjasama dengan Badan Diklat DPP REI.
“Diklat ini merupakan rangkaian kegiatan rakerda yang bertujuan untuk memberikan wawasan dan ilmu-ilmu baru tentang usaha properti bagi pengembang,” katanya, dalam sambutan Diklat DPD REI Jawa Tengah di Hotel Grand Edge Semarang, Rabu (14/9/2022).
Menurutnya, banyak pengembang yang pengelolaan atau manajemennya masih dilakukan secara familly atau keluarga. Bahkan, ada pengembang yang sudah investasi banyak namun masih belum berhasil.
“Melalui diklat ini diharapkan manajemennya ada perbaikan menjadi lebih profesional, baik dari sisi keuangan, SDM maupun kerjasamanya,” ungkapnya.
Harmawan yang juga selaku Ketua Panitia Diklat menuturkan, Diklat diikuti sekitar 70 peserta yang datang dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
“Saya mengucapkan terimakasih atas kehadiran peserta, semoga diklat ini bermanfaat dalam usaha-usaha di perusahaan properti masing-masing peserta,” tuturnya.
Suhartono, Ketua DPD REI Jawa Tengah mengemukakan, kondisi sekarang cukup menyulitkan bagi pengembang dalam mengembangkan usaha propertinya.
“Kondisi sekarang menuntut pengembang agar usahanya dikelola dengan sungguh-sungguh. Sehingga akan bisa menjadi developer yang tangguh dan profesional dalam pengelolaan manajemennya,” terangnya.
Pihaknya berharap, materi yang disampaikan dalam diklat bermanfaat bagi pengembang anggota REI dalam menjalankan usaha propertinya.
Ketua Umum DPP REI, Paulus Totok Lusida menekankan bahwa sistem manajemen dan regulasi menjadi salah satu kunci dasar dari dunia usaha. Pihaknya mengakui saat ini pengembang sedang dipusingkan dengan regulasi-regulasi yang berkaitan dengan usaha properti.
“Regulasi memang lagi ruwet, ada LSD (Lahan Sawah Dilindungi), lalu ada harga rumah sederhana yang sampai sekarang belum naik,” katanya.
Totok Lusida mengharapkan, ditengah kondisi yang sulit ada kesempatan untuk pengembangan usaha properti.
“Makanya saya harapkan untuk pengusaha itu didalam kesulitan ada kesempatan, mesti ada celahnya. Itu salah satu yang kita cari dalam diklat. Kemudian yang kedua tentang sistem manajemennya supaya dibenahi secara profesional,” imbuhnya.
Prijanto, selaku Ketua Badan Diklat DPP REI menambahkan, diklat tujuannya untuk meningkatkan kinerja real estate. Dan kinerja itu terlihat dari capaian-capaian dari perusahaan.
Dalam manajemen properti, lanjutnya, ada tiga dimensi yang ditekankan diantaranya menyangkut motivasi, peluang dan pengetahuan.
“Dalam manajerial perusahaan banyak yang tidak ditangani sesuai bidangnya, seperti soal SDM, keuangan sehingga perlu dibenahi agar pengelolaannya lebih profesional,” tambahnya.(eff)