Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Pertamina Bongkar Praktik Nakal di Semarang: 4 Laundry Pakai Gas Subsidi

METROSEMARANG.COM, Semarang,  – Dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan Kota Semarang dan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, terungkap fakta mengejutkan. Empat usaha laundry di Kecamatan Gunung Pati kedapatan menyalahgunakan gas LPG 3 kg bersubsidi yang seharusnya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

Sidak yang dilakukan pada Jumat (6/12) ini bertujuan untuk memastikan penyaluran gas LPG 3 kg tepat sasaran. Namun, tim gabungan menemukan adanya pelanggaran yang dilakukan oleh beberapa usaha laundry. “Kami sangat menyayangkan adanya praktik penyalahgunaan seperti ini,” ujar Pejabat Sementara (Pjs.) Sales Branch Manager Semarang V Gas, Ardian Dominggo Wiryosukarno.

Dominggo menjelaskan bahwa penggunaan LPG 3 kg dibatasi hanya untuk rumah tangga, usaha mikro, nelayan, dan petani tertentu. “LPG untuk usaha mikro pun hanya boleh digunakan untuk memasak, bukan untuk keperluan produksi seperti yang dilakukan oleh laundry,” tegasnya.

Peraturan ini telah tertuang jelas dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Migas No. B-2461/MG.05/DJM/2022. Dalam surat tersebut, disebutkan bahwa sejumlah usaha, termasuk restoran, hotel, dan laundry, dilarang menggunakan LPG 3 kg bersubsidi.

Sidak Berlanjut, Edukasi Masyarakat Jadi Kunci

Selain menemukan pelanggaran, tim gabungan juga melakukan pengecekan stok LPG 3 kg di sejumlah pangkalan. Hasilnya, ketersediaan stok masih aman. Namun, Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan dan Stabilisasi Harga (PPSH) Dinas Perdagangan Kota Semarang, Siti Arkunah, menegaskan bahwa sidak serupa akan terus dilakukan secara berkala.

“Kami akan terus bekerja sama dengan Pertamina dan Hiswana Migas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dan agen LPG agar penyaluran gas 3 kg lebih tepat sasaran,” ujar Siti.

Sebagai upaya untuk mengatasi masalah penyalahgunaan LPG 3 kg, Pertamina juga mengajak masyarakat, khususnya pelaku usaha, untuk beralih menggunakan LPG non-subsidi seperti Bright Gas. Dalam sidak kali ini, Pertamina bahkan melakukan penukaran 50 tabung LPG 3 kg dengan 25 tabung Bright Gas 5,5 kg.

“Kami berharap dengan adanya tindakan tegas dan sosialisasi yang intensif, praktik penyalahgunaan LPG 3 kg dapat diminimalisir,” pungkas Dominggo.

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.