Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Gagas Ruang Diskusi Tiga Jalan, BI Jateng Dorong Literasi Demi Wujudkan SDM Unggul

Gagas Ruang Diskusi Tiga Jalan, BI Jateng Dorong Literasi Demi Wujudkan SDM Unggul/ist

METROSEMARANG.COM, Semarang– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Jawa Tengah menginisiasi sebuah gerakan intelektual baru untuk memperkuat karakter dan daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.

Melalui “Serial Bedah Buku”, BI Jateng menciptakan ruang diskusi yang mendalam tentang sejarah, sains, dan filsafat sebagai fondasi menuju visi Indonesia Emas 2045 dan ekonomi berkelanjutan.

Kegiatan perdana yang digelar di Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah pada Jumat, 13 Juni 2025, ini menjadi bagian dari peringatan Hari Buku Sedunia (World Book Day) 2025. Mengusung tema “Refleksi Tiga Jalan ‘Sejarah, Sains, Filsafat’ Menuju Bangsa Beradab”, acara ini dihadiri oleh perwakilan dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan tingkat provinsi dan kota, serta pengelola perpustakaan universitas di Semarang.

Kepala Perwakilan BI Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan upaya nyata Bank Indonesia untuk membangun fondasi transformasi bangsa.

“Kami ingin menghadirkan ruang diskusi yang bermakna untuk menggugah kesadaran kolektif bangsa tentang pentingnya literasi sebagai fondasi transformasi SDM Indonesia,” ujar Rahmat Dwisaputra dalam sambutannya.

Pada seri pertama, buku Sains untuk Biodiversitas Indonesia karya Rektor Universitas Hasanuddin, Prof. Jamaluddin Jompa, menjadi pusat diskusi. Sesi ini dipandu oleh Bagus Muljadi, M.Sc, Ph.D, seorang Assistant Professor dari University of Nottingham, dan dimoderatori oleh Guru Besar Universitas Diponegoro, Prof. Dr. FX. Sugiyanto.

Dalam ulasannya, Bagus Muljadi menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap kekayaan alam Indonesia. Menurutnya, biodiversitas yang melimpah harus diposisikan sebagai sumber daya strategis yang menjadi subjek peradaban dan inspirasi solusi global, bukan sekadar objek eksploitasi.

“Kita harus menjadikan kekayaan alam sebagai berkah, bukan kutukan. Untuk itu, dibutuhkan SDM yang unggul, berpengetahuan, serta berlandaskan nilai dan etika,” tegas Bagus.

Gerakan literasi ini, lanjut Rahmat, merupakan kontribusi Bank Indonesia dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045 yang bertumpu pada investasi di bidang pendidikan, inovasi, dan penguatan nilai kebangsaan.

Bank Indonesia telah merancang kelanjutan serial ini dengan dua tema besar berikutnya.

Pertama, “Ilmu Pengetahuan dan Dialog Lintas Batas”, yang akan membahas peran ilmu pengetahuan dalam membangun peradaban melalui dialog antarbudaya dan agama.

Kedua, “Filsafat Kebahagiaan”, yang akan mengkaji ulang makna kebahagiaan di tengah masyarakat modern yang cenderung materialistis.

“Bank Indonesia berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya literasi kritis, membentuk pemikiran yang inklusif, serta menanamkan kesadaran bahwa transformasi bangsa hanya bisa dilakukan dengan membentuk manusia yang sadar sejarah, matang secara spiritual, dan kritis secara intelektual,” tutup Rahmat Dwisaputra.***

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.