Metro Semarang
Kabar Semarang Terbaru Hari Ini

Konsumsi Rumah Tangga dan Investasi Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi Jawa Tengah

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra,(kiri) menyampaikan outlok pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, Selasa (10/9/2024)./ist

METROSEMARANG.COM, Semarang – Ekonomi Jawa Tengah kembali mencatatkan pertumbuhan positif pada Triwulan II tahun 2024, mencapai 4,92% (yoy).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, terutama menjelang dan setelah hari raya besar, serta investasi yang terus meningkat seiring dengan pembangunan proyek-proyek strategis nasional.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Tengah, Rahmat Dwisaputra, menyatakan, konsumsi rumah tangga menjadi salah satu kontributor utama pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.

Kenaikan indeks penjualan ritel dan indeks keyakinan konsumen yang optimis menunjukkan bahwa daya beli masyarakat masih cukup tinggi.

Hal ini didukung oleh berbagai faktor, seperti pencairan Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13, serta momentum hari besar keagamaan.

“Permintaan domestik didorong oleh Konsumsi Rumah Tangga (RT) dan Konsumsi Pemerintah. Konsumsi RT tumbuh 5,12% (yoy), seiring momentum HBKN Idul Fitri, Idul Adha, serta libur panjang,” jelasnya.

Selain konsumsi, investasi juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah.
Pembangunan proyek-proyek strategis nasional seperti Bendungan Jlantah, Jalan Tol Jogja-Bawen, dan Kawasan Industri Terpadu Batang terus berjalan dan memberikan multiplier effect bagi perekonomian daerah.

Rahmat Dwisaputra, menyatakan optimisme terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah di tahun 2024.

“Kami akan terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan melalui berbagai kebijakan, seperti mendukung pengembangan ekonomi syariah dan mendorong digitalisasi pembayaran,” ujar Rahmat.

Sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan ekonomi syariah, Bank Indonesia akan ikut serta dalam Festival Ekonomi Syariah (FESyar) Kawasan Jawa 2024.

Melalui FESyar, diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya ekonomi syariah dan mendorong pertumbuhan sektor ini.

Selain itu, Bank Indonesia juga bekerja sama dengan Dinas Perhubungan Kota Semarang untuk meluncurkan program parQRIS, yaitu pemberian insentif potongan biaya parkir bagi pengguna QRIS.

Program ini diharapkan dapat mendorong peningkatan penggunaan QRIS dan mempercepat digitalisasi pembayaran di Jawa Tengah.

Dengan berbagai faktor pendorong yang ada, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah akan tetap kuat di tahun 2024.

Kenaikan gaji ASN dan UMP, stimulus fiskal, serta percepatan pembangunan proyek-proyek strategis nasional diperkirakan akan semakin mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

“Jawa Tengah berhasil membuktikan ketangguhan ekonominya di tengah kondisi global yang penuh tantangan,” imbuhnya.

Rahmat meyakini, dengan dukungan kebijakan yang tepat dan potensi pertumbuhan yang besar, Jawa Tengah diyakini akan terus tumbuh dan berkembang menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi di Indonesia.***

 

You might also like
Leave A Reply

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.